PUISIKicau Murai danNyanyi SerinditManek Urai
dan kicau murai
hitam rambut
dan putih uban.
Semesta langit
dan selerak awan
biru putih
sayup saujana.
Nyanyi serindit
di rimbun hutan
hijau daun
menutup pandang.
Timbang menimbang
di Manek Urai
takkanlah bulan
berlangit hijau
padam lampu
gelita malam
rebah mentari
terendam bulan.
Terleraikah nestapa
tinggalan semalam
teruraikan janji
tanpa mahar?
Terburai dan terbarai
atau terleraikah
kusutnya rambut
perawan tua
yang tak lagi
mau berdandan?
Lalu kelkatu kehilangan sayap
terayap-rayap di bekas
tapak tidur petugas tempur
yang tiada lagi asap.
Dan Manek Urai
tidak akan lagi ramai!
-Yassinsallehjam 1336
Julai 11, 09
Manek Urai.
No comments:
Post a Comment