Monday, July 27, 2009

INFO SASTERA & BUDAYA


PUISI

Yang Menanti Pelaminnya

Citra tunjang remaja perkasa
melamar saujana tanah kampung
yang terbiar bagaikan perawan tua
yang menanti pelaminnya.
Lalu rindu yang ditempah itu
menanti langit malam menarikan
seloka bintang-bintang mengetarkan
rindu yang syahdu
di dinding kalbu nan permai.

Dan Jeram Besu sebenarnya
amat mengerti betapa pelangi
adalah cuma tarian warna ilusi
yang sekadar tersenyum permai
tak mungkin tergapai
kiranya rindu hanyalah
sekadar rindu yang dikirim
pada sayap angin yang singgah
mendesah daun-daun kering
berguguran di rambut embun
dingin dan bening.

-Yassinsalleh
jam 1545
Julai 26, 09
Kem Kolonel Nik
Jeram Besu, Raub.

Seperkasa Jeram Besu

Adikku Nahar,
taulah kau bahawa semangat
adalah kelahiran dari tapak
semaian benih-benih pengertian
yang mengasuh cita-cita sasarannya
puncak langit yang penuh janji
di situ bintang-bintang gemerlapan
menari-nari dan menanti.

Dan itulah citra
cinta dan cita-cita kalian
duhai wira-wira perkasa
remaja yang berarak
menatang harapan
demi hakikat tuntutan
mempertahankan bumi pusaka
tanah air tercinta
kembali berdaulat
terhormat dan keramat
segagah Jeram Besu perkasa
menguak terjahan air
zaman berzaman
tanpa tewas atau mungkir.

-Yassinsalleh
jam 1503
Julai 27, 09
Kuala Lumpur.

No comments:

Post a Comment