SAJAK
SARAT FATAMORGANA
Demikianlah
nestapamu berakhir
di satu gurun waktu
di atas hamparan bara pasir
unggun kaktus dinyalakan
dengan rambutmu
dan
parut di mukamu itu
adalah bingkai pamiran
yang menanti pelukisnya
datang menanggalkannya
dari dinding galeri
yang sudah lama
dipadamkan lampunya.
Aduhai
demikianlah kau terselinap
dari catitan sejarah
yang menafikan engkau
dan ratusan lagi yang
terbenam
di kuburan tak bertanda
sepanjang titwangsa.
Dan
di atas tulang belulangmu
mereka kini
menyambut hari merdeka
seserakahnya
Yassinsalleh
1419, 4 Sept 2009
lengangnyalah engkau
kini duhai lubuk kawah
yang keramat.
No comments:
Post a Comment