PUISI
Pejuang Tua
Pejuang tua
yang piatu mimpinya
bagaikan jua kakinya
yang kehilangan sepatu
mendap satu, satu
menambak dasar imbasan
semalam tanpa lagu
tanpa siku
menupang meja
berkaki tiga.
Lalu rambutnya pun
terbakar menyuluh
gerhana matahari
yang hanyut ke hulu
mudik ke hilir
dipaut arus
ceritera suatu bangsa
yang kematian citra.
-Yassinsalleh
jam 1122
Jun 26, 09
akan menguraikah mayang
di Manek Urai?
No comments:
Post a Comment