SAJAK
Satu demi satu lentera
padam
liang demi liang dada luka
daun demi daun jendela
tertutup
baris demi baris hulubalang
menghilang
dan berakhirlah
kafilah para jelata yang
melata
tersembam ke tanah
memohon belas
sang badut
yang cuma punya sebelah
mata
dan hatinya kalaupun ada
jelas tidak punya deria
dan
tuli pula telinganya.
Betapalah
mau terus meminta dari
yang tiada
ingin terus merajuk pada
yang tak kasih
dan harapan bermanja
pada yang tak sayang.
Aduhai,
malangnyalah kamu melayu
yang dungu.
Yassinsalleh
1707, 4 Sept 2009
Kuala Lumpur
pesta
jamu selera
sempena keinsafan
akan nasib orang
yang tak mampu nak
makan
Saturday, September 5, 2009
Subscribe to:
Posts (Atom)