Wanita perlu dihormatiDalam pimpinan keluarga IslamDari Abu Hurairah ra., ia berkata: Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah saw dan bertanya kepada beliau, "Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berhak aku hormati ?" Beliau menjawab, "Ibumu ! Ia bertanya lagi, "Lalu siapa?" Rasul menjawab lagi, "Ibumu !" Ia balik bertanya, "Siapa lagi ?" Rasul kembali menjawab, "Ibumu !" Ia kembali bertanya, "Lalu siapa lagi ?" Beliau menjawab, "Bapakmu !" ( Bukhari-Muslim ). QS.Lukman (31) ayat 14. yang artinya “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”.
Saya belum pernah melihat seorang ibu menitipkan kandungannya di penitipan barang, ketika hendak masuk mall, dan baru diambil kembali, ketika telah selesai dari belanja di mall, dan saya juga belum pernah melihat atau mendengar scurity mall atau pasar atau tempat tempat keramaian lainnya, menegur seorang ibu yang sedang mengandung agar menitipkan kandungannya yang seberat lk 2 s/d 3 kg dipenitipan barang. Subhanalloh, betapa berat perjuangan seorang ibu yang hendak melestarikan dan melanjutkan serta meneruskan keturunannya, siapapun dia, apapun jabatannya dan siapapun suaminya, tetap tidak meringankan beban dan penderitaan seorang ibu.
Dasar hadits dan ayat Al-Qur’an tersebut diatas, jelaslah bahwa Islam mengajarkan agar pemeluknya menghargai perjuangan seorang ibu, menghargai perjuangan wanita, dan sangat menghargai wanita, sampai sampai dalam ajaran Islam, mewajibkan para pemeluknya menghargai dan menempatkan derajat wanita lebih tinggi dibanding derajat laki laki, atau 3 banding 1. Sudah seharusnya dan sudah sepantasnya saya sebagai umat Nabi Muhammad SAW, merasa terpukul manakala, mendengar, melihat adanya seorang laki laki, yang telah dengan sengaja melakukan dan tidak menghargai perjuangan wanita, dengan gagah beraninya laki laki tersebut mengusir sang wanita dari bangkunya serta menduduki dan masih banyak perlakuan yang tidak sepantasnya ia lakukan.
Terlebih lagi bila wanita tersebut telah mengabdikan hidupnya, disamping untuk tetap bertahan agar keluarganya, anak anak nya tetap sekolah, tetap bisa makan, sambil bekerja, wanita tersebut berjuang dan berusaha untuk memajukan dan berkorban untuk menolong Agama yang telah Allah SWT Ridhoi yakni Agama Islam. Betapa mulianya wanita ini, akan tetapi telah diperlakukan dengan kurang bijak dan kurang adil, oleh seorang laki laki yang seharus melindungi, menghargai, serta menghormati perjuangannya dan menghormati pengorbananya.
Betapa tidak adilnya dan betapa dholimnya saya bila saya mendiamkan perbuatan dan perlakuan yang tidak adil ini, berlangsung dihadapan saya, didepan mata saya dan saya tahu tapi tidak melakukan tindakan apa apa, sungguh betapa biadapnya saya, bila saya hanya menganggab perlakuan yang tidak adil itu sebuah perlakuan yang biasa biasa saja. Alasan apa yang harus saya katakan kepada Sang Maha pencipta, manakala sewaktu waktu saya dipanggil dan diminta pertanggung jawaban apa apa yang saya saksikan, apa apa yang saya perbuat, sungguh tidak kuasa hati ini mendustakan diri sendiri, dan sungguh hati ini tak kuasa mendiamkan perlakuan yang tidak adil tersebut tetap berlalu, tanpa pertanggung jawaban dan hukuman bagi sipelaku.
Wahai saudaraku para kaum laki laki, mari sejak dini kita belajar menghargai, menghormati dan menjunjung tinggi pengorbanan, perjuangan, para wanita wanita yang ada disekeliling kita, sehebat apapun kita, sekuat apapun tenaga yang kita miliki, dan setinggi apapun jabatan kita, ingatlah kita kaum laki laki, tidak dapat mengalahkan perjuangan wanita, perjuangan dan pengorbanan seorang ibu yang telah mengandung kita. Dan ingatlah tugas kita wahai kaum laki laki, untuk berjalan bersama, menuju ridho Allah bersama kaum wanita, saling bahu membahu dan saling tolong menolong juga saling menghargai, seiring sejalan, demi kejayaan Islam dan demi kemaslahatan umat Islam.
Dan mari para kaum laki laki, tidak perlu malu meminta maaf kepada kaum wanta walau sesungguhnya kita memang benar dan wanita tersebut salah, serta mari kita belajar memaafkan wanita yang telah berbuat salah pada kita, sehebat apapun wanita dan setinggi apapun jabatannya, beliau adalah makmum bagi kita, dan mari kita perlakukan para wanita dengan sebaik baiknya sesuai bimbingan dan sebagai mana firman Allah dalam QS. An-Nisa (4) ayat 34. yang artinya : “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.
Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”. Semoga kita semua selamat dari azab Allah akibat perbuatan baik yang kita sengaja maupun yang tidak kita sengaja, dan Semoga kita semua mendapat ampunan dan maaf dari Allah SWT, Aamiin Yarobbal Alamiin. Terimakasih dan mohon maaf bila tidak berkenan.
- Mujiarto Karuk